Mengenal Prosedur Pengobatan Tumor pada Pencernaan Atau Gastrointestinal

Mengenal Prosedur Pengobatan Tumor pada Pencernaan Atau Gastrointestinal

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastro entero hepatologi dr. C. Rinaldi Lesmana, Sp.PD KGEH mengatakan, ada beberapa metode pengobatan untuk mengatasi tumor pada sistem pencernaan atau gastrointestinal. Gastrointestinal merupakan gangguan pada sistem pencernaan yang melibatkan organ dan jalur peredaran dalam proses mencerna makanan di dalam tubuh. Lalu apa pengobatan untuk mengatasi tumor gastrointestinal? Berikut ulasannya:Salah satu pengobatannya adalah EUS RFA (Endoscopic Ultrasound guided Radiofrequency Ablation).

Rinaldi menjelaskan, Endoscopic Ultrasound (EUS) adalah teknik medis yang memanfaatkan kombinasi endoskopi dan ultrasound untuk memeriksa organ organ dalam tubuh. Gambar yang dihasilkan oleh EUS sangat detail, sehingga memudahkan dokter dalam menentukan ukuran, lokasi, dan sifat dari tumor. Gambaran ini sangat berguna untuk diagnosis awal dan perencanaan pengobatan, terutama untuk tumor di area yang sulit diakses dengan teknik lain.

Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 9 Halaman 94 101 Kurikulum Merdeka Bab 3: Uji Kompetensi Halaman all Kunci Jawaban PAI Kelas 12 Halaman 31 37 Kurikulum Merdeka, Penilaian Pengetahuan Bab 1 Halaman all Kunci Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 138 139 140 Evaluasi, Kurikulum Merdeka: Tema 2 Kemajemukan Halaman 4

Skor 1 2, Hasil Akhir Pertandingan Timnas Indonesia vs China dan Klasemen Terbaru Grup C Zona Asia Banjarmasinpost.co.id Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Halaman 131 132 133 134 135 Kurikulum Merdeka, Bab 5 Rajin Berlatih Halaman all Kemudian, Radiofrequency Ablation (RFA) adalah metode pengobatan yang menggunakan energi gelombang radio untuk merusak jaringan abnormal seperti tumor.

Prosedur ini dimulai dengan memasukkan elektroda, yaitu sebuah alat yang bisa menghantarkan energi ke area target melalui jarum atau alat lainnya. Elektroda ini menghasilkan gelombang radio frekuensi yang menghasilkan panas. Panas ini secara efektif memusnahkan sel sel tumor tanpa perlu melakukan pembedahan besar. RFA sering digunakan untuk mengobati tumor di organ seperti hati dan ginjal. Teknik ini dapat digunakan untuk tumor yang tidak dapat dioperasi atau untuk melengkapi perawatan lain seperti kemoterapi. “EUS RFA adalah metode minimal invasif, artinya tidak memerlukan pembedahan besar, dan waktu pemulihan biasanya lebih cepat dibandingkan dengan pembedahan konvensional."

"Pasien sering kali dapat kembali ke aktivitas normal dalam waktu yang relatif singkat,” ujar dokter di RS MRCCC Siloam Semanggi ini dalam keterangan yang diterima, Selasa (8/10/2024). Indikasi Medis untuk EUS RFA adalah berbagai indikasi medis, terutama ketika tumor gastrointestinal tidak dapat dioperasi atau ketika pengobatan lain tidak efektif. Misalkan Tumor pankreas: Tumor di pankreas yang terletak di area yang sulit dijangkau dengan pembedahan konvensional.

Lalu, kista pankreas dengan tanda tanda pre kanker: Kista pankreas yang tidak memerlukan operasi besar tetapi perlu diobati. Serta tumor di saluran pencernaan dan hati: Tumor di usus dua belas jari dan hati yang sulit diobati dengan metode lain. Bagaimana Prosedur EUS RFA Dilakukan? Pertama, pasien diberi sedasi ringan atau anestesi untuk memastikan kenyamanan selama prosedur.

Dokter kemudian memasukkan endoskop melalui mulut atau rektum untuk mendapatkan panduan visual menggunakan EUS. Setelah itu, elektroda RFA ditempatkan dengan hati hati di lokasi tumor. Setelah elektroda berada di posisi yang tepat, gelombang radio frekuensi diterapkan untuk memanaskan dan merusak tumor. Seluruh proses dipantau secara ketat untuk memastikan bahwa tumor mendapatkan dosis energi yang tepat dan tidak ada kerusakan pada jaringan sehat di sekitarnya.

Meski EUS RFA adalah prosedur minim invasif, tetap ada risiko dan komplikasi yang perlu diwaspadai seperti infeksi, pendarahan, reaksi terhadap sedasi maupun kerusakan jaringan. Waktu pemulihan setelah tindakan inin bervariasi, tetapi biasanya pasien dapat kembali ke aktivitas normal dalam beberapa hari hingga 1 minggu. Sebagian besar pasien mengalami ketidaknyamanan ringan yang dapat diatasi dengan obat pereda nyeri, dan pemulihan penuh seringkali cepat dibandingkan dengan metode pembedahan konvensional.

Setelah EUS RFA, hasil jangka panjang dipantau dengan melakukan pemeriksaan berkala menggunakan EUS atau imaging lain. “Tes laboratorium juga dapat dilakukan untuk mengevaluasi respons terhadap pengobatan. Pemantauan ini penting untuk memastikan tumor tidak kambuh dan untuk menilai efektivitas prosedur secara keseluruhan,” ungkap dia. Artikel ini merupakan bagian dari

KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *