Organisasi pemantau hak asasi manusia yang berbasis di Jenewa, Euro Med Human Rights Monitor mengatakan, tentara Israel menggunakan robot berperekam bom untuk menjebak warga Gaza utara. Dalam laporan yang dirilis, Euro Med mengatakan bahwa robot jebakan berisi bahan peledak ini digunakan Israel untuk pembantaian, pembunuhan yang disengaja, kelaparan paksa, dan pemindahan paksa yang meluas di Gaza utara. Pernyataan Euro Med ini berdasarkan laporan para saksi yang melihat Israel menggunakan robot jebakan di Gaza Utara.
Menurut saksi, tentara Israel meledakkan robot jebakan ini dari jarak jauh dan menyebabkan kerusakan parah pada rumah rumah dan bangunan di sekitarnya serta hilangnya nyawa, dikutip dari Palestine Chronicle. Robot jebakan ini juga mengganggu pekerjaan pertahanan sipil dan kru ambulans dalam memberikan perawatan terhadap para korban. Dalam hukum internasional, robot jebakan merupakan senjata ilegal.
Pasalnya, robot jebakan dianggap sebagai senjata yang tidak dapat diarahkan. Sehingga dapat menyerang siapa saja tanpa pandang bulu. Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 72 73 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 3: Unsur Cerpen Halaman all
Kunci Jawaban IPS Kelas 9 Halaman 149 150 K13 Uji Kompetensi Bab II Halaman 4 Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 132 133 134 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 4 Halaman all Kunci Jawaban PAI Kelas 10 Halaman 117 119 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 4 Halaman all
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 83 Kurikulum Merdeka: Kalimat Pelepasan Teks Prosedur Halaman 3 Kunci Jawaban PKN Kelas 12 Halaman 68 Uji Kompetensi Bab 2: Perlindungan dan Penegakan Hukum Halaman 4 Apabila menggunakan robot jebakan di area pemukiman maka dapat Israel dianggap melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Salah seorang saksi mengatakan bahwa Israel menggunakan robot jebakan ini untuk menghancurkan daerah dekat lingkungan Al Qassabi, barat daya kamp Jabalia di Jalur Gaza utara pada 9 Oktober 2024. Saksi tersebut mengatakan ledakan yang terjadi akibat robot jebakan berbeda dengan ledakan bom lainnya. Suara ledakan robot jebakan terdengar lebih keras.
"Ada suara ledakan yang sangat keras. Itu adalah suara ledakan paling keras yang pernah saya dengar. Sekarang kami dapat membedakan antara suara ledakan yang berbeda, sehingga kami dapat menentukan apakah suara ini berasal dari artileri, pesawat terbang, atau sumber lain," kata saksi tersebut, dikutip dari laman resmi Euro Med. Dari ledakan satu robot jebakan ini mengakibatkan 6 hingga 7 rumah hancur sekaligus. Menurut saksi lainnya, IDF telah meledakkan 2 robot jebakan di 2 lokasi berbeda di kamp Jabalia pada waktu yang berbeda.
Adapun 2 lokasi tersebut yaitu lingkungan Tawam dan Zahraa di sebelah area Pertahanan Sipil di sebelah barat kamp Jabalia dan sekitar persimpangan Abu Ali Mustafa di Bir al Naja, sebelah barat kamp Jabalia. Ledakan ini membuat puluhan orang terjebak di dalam rumah mereka. “Ada ledakan besar di area tempat kami terjebak di dekat bundaran Al Sharafi, dan kami tidak dapat mengidentifikasinya," katanya.
“Lebih dari 50 orang saat ini terkepung di sebuah rumah, tiga di antaranya terluka tetapi tidak dapat dipindahkan ke rumah sakit," tambahnya. Pada bulan Mei 2024, tentara Israel mulai menggunakan robot jebakan untuk menghancurkan Gaza Utara. Serangan IDF menggunakan robot jebakan pertama kali menyasar kamp Jabalia.
Ledakan robot jebakan ini membuat banyak warga sipil tewas dan rumah rumah hancur. Sebagai informasi, pasukan Israel terus menginvasi Gaza Utara. Selama seminggu terakhir, serangan israel telah menewaskan 200 warga Gaza Utara.
Puluhan ribu keluarga masih terkepung di dalam kamp Jabalia. Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa Bangsa (UNRWA) mengatakan sekitar 400.000 orang terjebak di utara.